Setelah mengenal diri kita secara baik, dan menemukan semua potensi yang ada, kita dapat memulai pengembangan pribadi, mengembangkan segenap potensi dan keunikan yang ada di dalam diri kita, kemampuan, bakat, kreativitas, serta keahlian kita. Hal ini akan membuat semakin menghargai diri kita sendiri, semakin percaya diri, dan berpikir positip tentang diri sendiri.
Kemudian bertindak dengan penuh antusias, melakukan pekerjaan yang kita senangi, serta menyenangi apa yang kita lakukan. Mengubah sikap hidup kita kearah yang positif, menikmati setiap langkah dan pekerjaan, menuju peningkatan kualitas hidup, dan mencapai apa yang diinginkan untuk memperoleh kebahagiaan.
Sesungguhnya setiap orang dapat menciptakan serta meningkatkan kebahagiaan mereka, dengan cara mengembangkan potensi yang sudah ada di dalam dirinya. Semua orang bisa berubah bila mau dan bersedia belajar bagaimana caranya berubah.
Dan interaksi antar sesama, terutama dengan orang-orang berkualitas, akan semakin banyak memberi inspirasi serta motivasi guna mengubah pemikiran, untuk menuju kehidupan yang lebih baik lagi. Pergaulan yang luas dengan banyak orang dari berbagai kalangan, dapat memperluas wawasan menambah pengalaman dan pengetahuan kita.
Dari interaksi dengan sesama, orang akan memperoleh pengetahuan yang jauh lebih banyak daripada yang diperoleh di dalam pendidikan formal. Saya pernah berseloroh dengan salah seorang guru besar yang memberi bimbingan sewaktu mengikuti short course di Amerika Serikat.
“Anda lebih banyak memberikan ilmu apa mendapat ilmu pengetahuan selama menangani proram pendidikan ini Sir?”
Dan professor itu menjawabnya dengan lugas, “Sudah tentu, di samping memberikan ilmu pengetahuan, saya juga semakin banyak mendapat ilmu pengetahuan dari para peserta kursus”.
Program studi Project Design and Planning, yang diselenggarakan IMDI di University of Pittsburgh tersebut, pesertanya berasal dari beberapa Negara, Tanzanie, Indonesia, Bahrain, Colombia, Swazi, Malaysia, Ghana, Oman, dan Pakistan. Terdiri dari berbagai profesi, institusi, serta para executive perusahaan.
Pengajarnya orang Amerika tetapi juga berasal dari berbagai bangsa, Riall W.Nolan orang Amerika, Martin Akpo Esambe - Cameroun, Paul W.Armour dan Philippe E.Gasquet - Perancis, Mona Assi Fattal - cewek asal Lebanon, Markus R.Huet - Michigan, Sa’Dani A.Soudi - Egypt, Christine Grady - asal Australia, Irene M.Serewicz - cewek asal Illinois, dan masih ada beberapa orang lagi.
Setiap hari, mulai pukul 09.00 am sampai 06.00 pm, selalu diisi dengan presentasi, diskusi, seminar. Bayangkan betapa banyak pengetahuan dan pengalaman yang tercurah dari sekian banyak pikiran dan perkataan para pengajar serta para peserta yang terdiri dari berbagai profesi dan insitusi, dari berbagai Negara.
Padahal semuanya itu masih diakumulasikan dengan berapa kali dan berapa tahun program pendidikan tersebut dilaksanakan. Tidak heran kalau para guru besarnya semakin bertambah kaya dengan pengalaman serta ilmu pengetahuan.
Hidup kita merupakan refleksi serta ekspresi dari pikiran, karena itu bebas memilih atau menginginkan seperti apa diri kita, melalui pikiran, ucapan, dan tindakan. Kita dapat mengubah kehidupan kita sendiri dengan mengubah pikiran, pembicaraan, dan sikap kita.
Ada kalanya orang merasa tidak PD (percaya diri), ini disebabkan karena gambaran mental yang dimiliki mengenai dirinya sendiri. Pandangan yang lemah tentang dirinya sendiri, merasa kurang siap, kurang pantas, malu, takut, serta pandangan negatip lainnya. Keadaan seperti ini sesungguhnya bisa diubah dengan mengembangkan “rasa percaya diri”, berfikir yang positip mengenai diri kita sebagai sosok yang sehat, baik, dan special.
Kita mempunyai kemampuan untuk meningkatkan percaya diri atau citra diri. Kita sendiri yang akan menentukan harga diri, seberapa besar kita menyukai serta menghargai diri sendiri. Sikap dan perilaku kita akan senantiasa konsisten dengan apa yang kita pikirkan mengenai apa dan siapa diri kita. Untuk mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan dan meraih sukses besar, perlu adanya sikap mental yang positip, citra diri yang sehat, serta percaya diri.
Kita tidak boleh meremehkan diri sendiri, serta mengecilkan arti, jangan pernah merasa rendah diri, tetapi hendaklah rendah hati. Dilain fihak kita juga tidak akan menyombongkan diri, menganggap remeh orang lain, memandang rendah, apalagi menghina orang lain. Ada sesuatu yang sakral di dalam diri setiap manusia, Allah telah mengaruniakan keunikan, serta nilai yang begitu besar bagi setiap orang, oleh karena itu setiap orang layak untuk mendapat penghormatan.
Pengembangan diri itu berarti mengubah sikap hidup serta perilaku, kearah yang positif. Perilaku yang dipelihara terus menerus dapat membentuk karakter, karena itu karakter juga perlu dibangun. Sikap dan perilaku itu sesungguhnya merupakan perwujudan dari apa yang kita pikirkan. Hukum menabur serta menuai itu berlaku di dalam segala hal, termasuk menuai kebahagiaan, dari benih yang ada dalam diri kita, dalam pikiran kita*****
No comments:
Post a Comment