It's very important to pay attention to your behavior regarding your lifestyle, food you it, what type of cosmetic and body nurture products you use as that all affects you. People who try to eat healthy will not devour anything they think is tasty. They will learn what they need to put into their body in order to get the desired result, and they also check for any side effects that kind of diet may cause. The same goes with cosmetics and health products, you just have to know what you are putting on yourself and in what way is that going to help you. You first must understand your needs, and once you do you can find the right health and beauty product for you


Tuesday, July 14, 2009

Kuda liar ….. nasib baik apa buruk?

Sebetulnya – apa yang dinamakan nasib itu? Apakah kaya raya, sukses, dan bahagia itu juga merupakan nasib seseorang? Yang dikatakan nasib sesungguhnya hanyalah potongan peristiwa di suatu waktu, keadaan pada saat itu…..

Kehidupan ini selalu berubah, ada siang ada malam, suka dan duka silih berganti. Sedang pandangan manusia sangatlah terbatas, daya ingatnya juga tidak sempurna. Orang tidak bisa mengingat sepenuhnya keadaan yang lalu, dan tidak dapat melihat kejadian yang akan datang.

Sebagian orang merasa hidupnya tidak bahagia, sebab apa yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Lalu ada yang berkata, bahwa hal itu memang sudah nasibnya.

Manakala orang menghadapi situasi yang buruk dan merasa sudah tidak dapat mengatasinya, atau mengalami kejadian yang tidak menyenangkan serta tidak dapat menghindarinya, sering mengatakan itu sudah nasibnya. Orang tidak memiliki kesabaran yang mencukupi untuk menunggu waktu selebihnya sampai akhir.

Bilamana orang selalu melihat sesuatu keadaan atau kejadian yang tidak menyenangkan itu sebagai nasibnya, maka tidak bakal ada upaya yang serius untuk mengembangkan diri. Orang hanya menunggu, pasif, tidak proaktif, tidak ada perjuangan hidup, tidak akan ada perubahan, dan tidak ada gairah hidup.

Sebaliknya jika orang hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri, merasa bisa melakukan apa saja dan tidak terbatas, maka akan over confidence. Bahkan dalam taraf yang ekstrem malahan bisa meniadakan keberadaan Yang Maha Kuasa.

Ada sebuah legenda tentang petani dengan kudanya. Di desa terpencil di pinggir hutan, tinggalah seorang petani yang mempunyai seorang anak laki-laki dan seekor kuda. Pada suatu hari kudanya lari, masuk ke dalam hutan dan tidak kembali lagi. Batapa sedihnya petani itu, satu-satunya harta yang ada sekarang hilang. Dan para tetangga bilang: “Malang benar nasib petani itu!”

Kemudian terjadi peristiwa lain. Beberapa hari kemudian kuda yang dikira hilang itu kembali lagi, masuk ke kandang, bahkan diikuti dengan seekor kuda liar. Tentu saja petani tersebut sangat senang sebab kudanya tidak jadi hilang, malah tambah satu ekor lagi. “Mujur benar nasib petani itu”, komentar tetangganya.

Hari-hari berikutnya anak petani dengan rajin melatih kuda hutan itu agar menjadi jinak, serta dapat digunakan sebagai kuda tunggangan. Namun sayang, kuda hutan itu masih sangat liar, sehingga anak sang petani tidak mampu mengendalikan dan jatuh dari kudanya. Ia menjadi cacat, kakinya timpang. Petani itu sangat sedih, anak satu-satunya cacat gara-gara kuda liarnya. “Malang benar nasib diriku”, keluh sang petani.

Kemudian, pada suatu waktu, terjadilah peperangan di negaranya, dan membutuhkan para pemuda untuk menjadi milisi. Pejabat militer datang ke desa-desa mendaftar para pemuda guna mengikuti wajib militer. Para orang tua yang anaknya diambil untuk mengikuti wajib militer sangatlah berduka, karena sudah sering terjadi mereka yang dikirim ke medan laga tidak kembali dalam keadaan hidup.

Pemuda pincang anak petani itu, tentu saja tidak memenuhi syarat untuk mengikuti wajib militer. Sang petani sangat bergembira karena anak satu-satunya masih dapat menemaninya hidup di desa terpencil. “Terimakasih ya Allah, Engkau mengijinkan anakku untuk tetap tinggal menemaniku”, demikian doa syukurnya.

Barangkali kita mengalamai suatu keadaan yang tidak diinginkan - segala hal yang dapat membuat orang menjadi jengkel, sedih, kecewa, marah, patah semangat, bahkan sampai kehabisan akal. Lalu sebagian orang menyesali jalan hidupnya, “Kenapa gerangan nasibku begini?”

Tetapi tahukah kita, apakah yang dinamakan nasib itu? Apa sebenarnya memang ada? Bagaimana mengetahui? Bisakah kita mengubahnya? Coba pikirkan, dari kisah petani dan kuda tadi, apa yang dinamakan nasib itu? Yang dikatakan nasib sesungguhnya hanyalah potongan peristiwa di suatu waktu, keadaan pada saat itu.

Tidak ada yang sesungguhnya nasib mujur atau malang, karena peristiwa di dalam kehidupan ini tidak ada yang tetap, akan selalu berubah, ibarat roda yang berputar. Anda berada di salah satu titik, pada suatu ketika ada di bawah dan di saat yang lain ada di atas, begitu seterusnya.

Kenyataanya, hidup ini memang tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan atau dengan rencana kita. Dan kita juga tidak dapat mengerti sepenuhnya, apa sesungguhnya yang menjadi rencana Allah. Manusia itu memiliki keterbatasan, tidak akan dapat menerawang rencana-Nya atas kehidupannya sampai akhir.

Yang penting, kita harus tetap berpengharapan, optimis, positive thinking, yakin sepenuhnya bahwa hidup kita ada di tangan-Nya, dan hari depan itu sungguh ada. Karena itu menurut pemahaman saya, apa saja yang benar, baik, mulia, suci, dan yang membawa manfaat pada diri sendiri, keluarga dan orang lain, itulah kehendak-Nya, yang harus kita lakukan.

Kita lakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan! Berdoa dan berusaha, kerja keras, penuh semangat, dan pantang menyerah untuk mewujudkan harapan kita, mencapai yang terbaik di dalam kehidupan ini. Lalu terima segala apa yang merupakan hasil akhir, sebagai kehendak dan rencana-Nya yang terbaik bagi kehidupan kita, dan kecaplah betapa bahagianya hidup ini*****

Technorati Tags: ,

Sunday, July 12, 2009

Kebahagiaan Itu Hak Asasi

Manusia adalah insan yang mulia, berbeda dengan mahluk hidup lainnya. Pada mulanya, Sang Pencipta membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya.

Allah itu sumber kehidupan serta kebahagiaan - jadi di dalam diri manusia ada roh kehidupan dan kebahagiaan. We were born to be happay!

Kita dilahirkan di dunia, untuk hidup bahagia, serta telah diberi kekuatan ilahi untuk mendapatkannya! Kebahagiaan adalah hak asasi manusia.

Setiap orang terlahir dengan identitas diri yang tak bisa diubah, misalnya ras, suku bangsa, warna kulit, dsb. Lalu memiliki identitas yang di dapat setelah dilahirkan dan bisa diubah atau dikembangkan, misalnya, nama, label yang diberikan orang lain, gelar, profesi, pendidikan, pengalaman, karakter dan sebagainya.

Kita perlu mengetahui identitas, mengetahui siapa diri kita ini sebenarnya, yang menjadikan begitu unik dan special. Bangga dengan sidik jari kita, dan mau mengembangkan identitas yang bisa diubah menjadi semakin lebih baik lagi.

Bila kita tidak mengenal atau tidak yakin siapa diri kita yang sebenarnya, dan menuruti pandangan orang lain tentang diri kita. Manakala kita tidak menghargai diri sendiri, tidak suka dan tidak mau menerima sebagaimana adanya, maka kebahagiaan akan terganggu.

Penyangkalan terhadap keadaan diri sendiri, adalah merupakan awal dari kekecewaan, kesedihan, dan ketidak bahagiaan. Sebaliknya, damai, suka cita, kesuksesan, dan kebahagiaan hidup akan terwujud, jika kita merasa nyaman dengan identitas diri sendiri, serta kualitas diri yang kita miliki.

Dengan menyadari serta menerima posisi kita di dalam rancangan agung Sang Pencipta, akan dapat merasakan betapa bahagianya menjadi yang “paling unik” sebagaimana diri kita apa adanya. Akan membuat kita lebih percaya diri, merasa mampu untuk melakukan segala sesuatu, dan sukses dalam pencapaian tujuan.

Kebahagiaan akan memancarkan cahaya hidup yang penuh sukacita, dan mengumandangkan lagu gembira di dalam kehidupan. Kebahagiaan akan berbuahkan kasih sayang, damai, sejahtera, sabar, suka cita, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, serta keberhasilan*****

Technorati Tags:

Saturday, July 4, 2009

Ada ….. Di Telapak Kaki?

Untuk intermezo – kadang-kadang saya blogging di sebuah café kecil, Hik-Hikan Plus. Julukan Hik itu sudah terkenal sejak zaman Solo tempo dulu - warung berjalan yang dijajakan di kampung-kampung dengan menggunakan angkring atau gerobag dorong. Dagangannya - ‘snack and beverage’, teh panas, wedang jahe, serbat, kopi, bermacam-macam makanan kecil dan nasi bungkus.

Sedang warung rakyat ini, menggunakan nama ‘hik-hikan plus’, karena memang ada ciri khasnya, selain makanan yang disajikan dipanggang lebih dulu, juga ada fasilitas tambahan, berupa layar lebar untuk menangkap siaran ‘Liga Inggris’ dari Indovision, dan ada free hot spot.

Warung hik itu dikelola para keponakan saya, chefnya, tukang panggang, pelayan, kebanyakan sarjana, dan ada yang menjadi PNS di Balai Kota. Ada perasaan terharu serta bangga melihat mereka bekerja dengan penuh suka cita.

Sebelumnya, pada kesempatan pertemuan keluarga besar, halal bihalal th. 2008, saya memang memberikan ‘kultum’ (kuliah tujuh menit), tentang teori Cashflow Quadrant dari Robert T Kiyosaki. Tentang alasan memilih pekerjaan berdasarkan factor keamanan dan kebebasan.

Hal ini saya sampaikan agar anak-anak muda yang sudah selesai pendidikannya tetapi belum mendapat pekerjaan - tidak hanya menggantungkan harapannya untuk menjadi employee, PNS atau bekerja di corporate saja. Tetapi mau mengerjakan apa saja yang bisa dilakukan, asal jangan menganggur.

Dan yang paling memungkinkan - menjadi Pewirausaha - selain bisa menciptakan kesempatan kerja, juga dapat memperoleh kebebasan - tidak bekerja untuk orang lain tapi untuk diri sendiri - mendapatkan financial freedom atau financial independent.

“Minum apa om?” Seorang pelayan menyela keasyikanku.

“Teh Poci! Jangan lupa jadah bakar, ya”, sahutku.

Tidak lama kemudian, pelayan yang insinyur tadi mengantarkan pesanan - teh poci - minuman teh yang disajikan di dalam teko dan cangkir yang semuanya terbuat dari gerabah, dan disajikan dengan gula batu. “Terimakasih mas”, ucapku.

Anakku yang di Jakarta kirim SMS, nampaknya ia senang juga - tahu ayahnya lagi menikmati “kebahagiaan” di warung hik. Sama bahagianya manakala kami sedang di Jakarta, ditraktir makan pizza atau sea food di restoran mahal.

Ya ….. ternyata belum tentu yang mewah dan mahal, yang dapat membawa bahagia. Yang sederhana, murah, dan hal-hal kecil juga dapat memberi rasa bahagia. Tidak perlu jauh-jauh mencari kebahagiaan dan tidak perlu menunggu. Di sini, sekarang, dengan apa yang ada, kita bisa menikmati juga. Pelanggan “hik-hikan plus” itu bukan hanya golongan kelas bawah, tetapi juga banyak tamu-tamu bermobil yang nampak sangat menikmati makanan murah dan suasana sederhana di situ.

Benar kata James Oppenheim, “The foolish man seeks happiness in the disrtance; the wise grows it under his feet”. Si tolol mencari kebahagiaan di kejauhan, sedang si bijak menumbuhkan kebahagiaan di bawah telapak kakinya.

Berhentilah mencari kebahagiaan di tempat tempat yang jauh, di luar diri kita, yang bersifat eksternal. Kita bisa menciptakan kebahagiaan dengan yang ada di bawah telapak kaki. Di dalam hati kita ada benih kebahagiaan, dan tinggal menumbuhkan saja.

“Kebahagiaan tidaklah diperoleh dari aneka pertemuan nasib yang besar-besar, yang jarang terjadi. Namun - kebahagiaan justru ditimbulkan oleh kelebihan-kelebihan kecil yang kita jalani saban hari”, kata Benyamin F.*****

Technorati Tags:

Health First

Health is something that no individual can live without, we all strive for a healthy life. The reason why health and beauty are important to us is that they state how much we care about ourselves. A person who takes care of his health by working out and eating healthy and a person who nurtures his or hers body shows us a line of discipline that can be reflected in all areas of life.

It's very important to pay attention to your behavior regarding your lifestyle, food you it, what type of cosmetic and body nurture products you use as that all affects you.

There is no point in using a product for skin problems that is not going to work or is not compatible with your skin and you just end up making the situation worse.

People who try to eat healthy will not devour anything they think is tasty. They will learn what they need to put into their body in order to get the desired result, and they also check for any side effects that kind of diet may cause.

The same goes with cosmetics and health products, you just have to know what you are putting on yourself and in what way is that going to help you.

In order to obtain health and beauty you must look out for your needs, many people tend to get health crazy and listen to any advice that they come by and they end up hurting their body more. You first must understand your needs, and once you do you can find the right health and beauty product for you. Going to a doctor will surely help you to get a few basic ideas what you need, so you should start from there.


SHOP NOW & SAVE - Books, Music, Kindle, and MORE

Books, Movies, Music & Games, Digital Downloads, Kindle, Computers & Office, Electronics, Home, Garden & Pets, Grocery, Health & Beauty, Toys, Kids & Baby, Clothing, Shoes & Jewelry, Sports & Outdoors, Tools & Home Improvement, Automotive & Industrial, and more > click BANNER bellow